LIPUTAN6SULTRA.com – Hari Jadi Kabupaten Buton Utara ke-18 tahun ini tidak hanya menjadi momen seremonial belaka. Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ir. Hugua, M.Ling, memilih memaknai perayaan tersebut dengan aksi nyata: turun langsung meninjau progres pembangunan ruas jalan strategis Ronta–Lambale, Selasa (1/7/2025).
Ruas jalan sepanjang puluhan kilometer itu menjadi nadi utama penghubung antara Buton dan Buton Utara. Keberadaannya bukan hanya memudahkan mobilitas masyarakat, tetapi menjadi penentu denyut ekonomi, distribusi logistik, hingga harga kebutuhan pokok di wilayah pesisir tersebut.
“Jalan ini urat nadi. Ketika akses ini lancar, maka seluruh sistem kehidupan masyarakat juga ikut lancar,” tegas Ir. Hugua kepada media, sembari berdiri di sisi badan jalan yang sedang dikerjakan.
Dalam kunjungannya, Wagub tidak sekadar memantau dari kejauhan. Ia turun ke titik-titik pengerjaan, berdialog langsung dengan para pekerja proyek, dan memberikan sejumlah catatan teknis kepada kontraktor pelaksana. Tak hanya itu, ia juga menyampaikan apresiasi atas percepatan pekerjaan yang dinilai cukup progresif, meski masih menyisakan sejumlah tantangan alam.
Lebih lanjut, ia juga memberi instruksi langsung kepada Dinas Perhubungan Provinsi agar segera menyiapkan rambu peringatan dan marka sementara di titik-titik rawan longsor yang baru saja terbentuk akibat hujan deras.
“Keselamatan harus jadi prioritas. Kalau infrastruktur belum rampung sepenuhnya, mitigasi harus berjalan. Jangan sampai masyarakat jadi korban,” tegasnya.
Ronta–Lambale bukan hanya sekadar nama jalan, tetapi simbol janji pembangunan yang mulai ditepati. Di tengah berbagai keterbatasan anggaran, pembangunan jalan ini menjadi bukti bahwa daerah perbatasan seperti Buton Utara tak lagi dilupakan.
Kunjungan kerja Ir. Hugua ini sekaligus menandai komitmen Pemerintah Provinsi Sultra dalam memastikan pembangunan merata. Tak hanya membangun dari pusat, tetapi juga mengawal hingga ke pelosok yang selama ini jauh dari sorotan.
Jalan Ronta–Lambale ibarat urat nadi penghubung peradaban di ujung utara Pulau Buton. Ketika pemerintah hadir di jalur ini, sejatinya mereka sedang membuka jalan bagi masa depan masyarakat Butur yang lebih baik.
Laporan : Redaksi
