Example 728x250
BeritaDaerah

Bupati Bombana Disorot Pakai Jam Tangan Mewah, Aktivis Desak Penyelidikan

348
×

Bupati Bombana Disorot Pakai Jam Tangan Mewah, Aktivis Desak Penyelidikan

Sebarkan artikel ini

KENDARI, – Kehidupan pribadi Bupati Bombana kembali menuai sorotan publik. Setelah sebelumnya istrinya ramai diperbincangkan karena hobi memakai tas dan kendaraan mewah, kini giliran sang bupati, Burhanuddin, yang menjadi perhatian lantaran kedapatan mengenakan jam tangan diduga bermerek Rolex GMT-Master II 126729VTNR berbahan emas putih.

Jam tangan tersebut ditaksir bernilai fantastis, antara Rp824 juta hingga Rp1,2 miliar. Foto dirinya mengenakan jam mewah itu beredar saat menghadiri acara pengukuhan Paskibraka pada 15 Agustus 2025 lalu.

Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Aktivis Lintas Kampus (Imalak) Sulawesi Tenggara, Ali Sabarno, menyebut gaya hidup mewah Burhanuddin bukanlah hal baru. Ia menyinggung bahwa sang istri juga pernah menjadi sorotan publik karena kerap menggunakan tas branded, mobil mewah, hingga motor gede Harley Davidson.

“Ini bukan pertama kali. Bahkan setelah lima bulan menjabat sebagai bupati, beliau bersama istri juga sempat plesir ke Amerika Serikat sambil memamerkan barang-barang mewah,” ungkap Ali, Kamis (28/8/2025).

Imalak Sultra mendesak aparat penegak hukum segera menyelidiki kepemilikan barang-barang mewah milik Bupati Bombana. Menurut Ali, selama ini bupati kerap berdalih bahwa barang-barang tersebut hanyalah replika alias KW.

“Kalau benar KW, harusnya ada pembuktian. Jangan hanya sekadar klaim. Publik berhak tahu dan aparat perlu melakukan pemeriksaan,” tegasnya.

Ali juga menyayangkan gaya hidup hedon pejabat daerah di tengah kondisi masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi akibat efisiensi anggaran.

“Ini ironis. Saat rakyat berjuang dengan kesulitan hidup, justru pejabatnya mempertontonkan kemewahan,” katanya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga turut menanggapi fenomena tersebut. Usai menghadiri Rapimprov Kadin Sultra di Kendari, Rabu (27/8/2025), Tito menilai seorang pemimpin daerah seharusnya memberi teladan lewat pola hidup sederhana.

“Harusnya jangan lah. Sebagai pejabat publik, mesti ada empati terhadap masyarakat. Kalau viral begini, publik tidak akan simpati,” ujar Tito.

Mendagri mengingatkan bahwa hilangnya simpati publik dapat berdampak serius pada legitimasi seorang kepala daerah.

“Kalau rakyat sudah tidak percaya, kebijakan apa pun akan dianggap negatif. Kunci seorang pemimpin adalah kepercayaan. Jika punya trust, rakyat akan mendukung,” pungkasnya.