Example 728x250
BeritaDaerah

LAT Sultra 2025–2030 Dikukuhkan, Wagub Hugua: Adat Tolaki Pilar Harmoni dan Pembangunan Daerah

633
×

LAT Sultra 2025–2030 Dikukuhkan, Wagub Hugua: Adat Tolaki Pilar Harmoni dan Pembangunan Daerah

Sebarkan artikel ini
Ketgam : Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara saat menyampaikan sambutan. Ir. Hugua

KENDARI  – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, M.Ling., mewakili Gubernur Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka menghadiri acara Pengukuhan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Lembaga Adat Tolaki (LAT) Provinsi Sulawesi Tenggara periode 2025–2030. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 12 Juli 2025 di Hotel Azizah Syariah Kendari ini digelar dengan nuansa khidmat dan penuh kekeluargaan.

Turut hadir sejumlah tokoh penting, di antaranya Anggota DPR RI Dapil Sultra, Wakil Ketua DPRD Sultra, jajaran Forkopimda seperti Kapolda, Kajati, perwakilan Danrem, Kabinda, Ketua Pengadilan Tinggi Sultra, Danlanal, Danlanud Haluoleo, serta para kepala daerah, wakil kepala daerah, dan Sekda kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara. Acara juga dihadiri oleh para tokoh adat, pimpinan organisasi adat, Raja-Raja Nusantara, dan jajaran pengurus DPP LAT terpilih.

Pengukuhan dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan DPP LAT bernomor 001/KPTS/LAT/6/2025 tentang susunan pengurus baru oleh Jefri Rembasa bersama Jamran, Hendrik, dan Ismawati. Acara dilanjutkan dengan penyerahan Pataka dari Dewan Penasehat kepada Ketua Umum DPP LAT terpilih, Dr. H. Lukman Abunawas, S.H., M.Si., M.H., sebagai simbol estafet kepemimpinan dan semangat pengabdian terhadap nilai-nilai adat Tolaki.

Prosesi pelantikan digelar dalam dua bentuk: pelantikan secara adat yang disebut Pomborehu’a, serta pelantikan secara organisasi oleh Dewan Penasehat, yang ditutup dengan penandatanganan berita acara sebagai bentuk legalitas dan komitmen.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Ir. Hugua menegaskan bahwa Lembaga Adat merupakan bagian tak terpisahkan dari pembangunan daerah.

“Lembaga Adat Tolaki bukan sekadar pelestari budaya, tetapi mitra strategis pemerintah dalam menjaga harmoni sosial dan memperkuat identitas daerah,” ujarnya.

Wagub juga mengapresiasi komposisi pengurus LAT yang memadukan tokoh senior dan generasi muda sebagai bentuk regenerasi ideal. Ia menaruh harapan besar kepada kepemimpinan Dr. Lukman Abunawas untuk membawa LAT lebih aktif dalam pembangunan yang berlandaskan adat dan budaya.

“Dengan integritas dan pengalaman beliau, saya yakin LAT akan semakin kokoh menjaga nilai-nilai luhur Tolaki serta mendukung Sultra menjadi provinsi yang aman, maju, sejahtera, dan religius,” ungkap Hugua.

Wagub juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Ketua LAT sebelumnya, Drs. H. Mashur Masie Abunawas, M.Si., atas dedikasi yang telah mengangkat eksistensi LAT di kancah nasional.

Dalam pidatonya, Hugua menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan lembaga adat dalam mewujudkan visi pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai lokal, sesuai dengan Asta Cita Presiden RI dan Tri Cita ASR-HUGUA.

“Kami mendorong LAT untuk aktif membina masyarakat dalam menjaga ketertiban sosial, menumbuhkan partisipasi pembangunan, dan memperkuat semangat kebersamaan,” tegasnya.

Di akhir sambutannya, Wagub menyampaikan empat indikator prioritas Pemprov Sultra: penegakan hukum, tata kelola pemerintahan, daya saing daerah, dan indeks demokrasi. Ia berharap LAT mengambil peran aktif dalam mendorong nilai-nilai demokrasi dan stabilitas sosial.

Sementara itu, Ketua Umum DPP LAT 2025–2030, Dr. Lukman Abunawas dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah dan tokoh-tokoh adat. Ia menegaskan bahwa LAT siap melanjutkan pengabdian dalam pelestarian adat Tolaki, yang diwariskan melalui simbol Kalosara.

“Kalosara adalah kehormatan, nilai persatuan, dan cermin hidup seimbang masyarakat Tolaki. Siapa yang menghormatinya akan dihormati, dan siapa yang melanggarnya akan dikenai sanksi adat,” tegas Lukman.

Ketgam : Ketua Lembaga Adat Tolaki, Lukman Abunawas. Periode 2025-2030

Ia juga menegaskan komitmen LAT untuk mendukung program pembangunan daerah serta menjaga harmoni antar suku di Sultra.

“Masyarakat adat Tolaki selalu menjadi bagian dari solusi, bukan sumber konflik. Kami siap menjadi penguat persatuan dan motor peradaban daerah,” pungkasnya.(ADV)