Kendari, Sultra – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari mendesak Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Pertahanan (Perkimtan) Kota Kendari untuk memberikan sanksi tegas terhadap BTN Madinah di Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari.
Pasalnya menurut Wakil Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Kendari, LM Rajab Jinik mengatakan bahwa insiden tanggul pembatas BTN Madinah yang kerap dapat mengancam keselamatan warga.
“Hal-hal seperti ini yang menjadi tanggung jawab pengembang harus segera diselesaikan, harus diberikan sanksi kalau tidak diperbaiki,” kata Anggota Komisi III DPRD Kota Kendari.
Pihaknya juga mendesak Dinas Perkimtan Kota Kendari mesti turun ke lapangan untuk melakukan peninjauan langsung sebelum timbul korban jiwa.
“Sebagai pengawas Pemkot Kendari dan memiliki kewenangan, Dinas Perkimtan Kota Kendari mesti turun lapangan, untuk meninjau dan mengambil tindakan tegas, jangan sampai timbul korban jiwa,” beber Politisi Muda Partai Golkar.
“Termasuk camat dan lurah juga harus melihat ini,” tambahnya, Minggu 6 April 2025.
Lanjutnya bahwa jika ditemukan pelanggaran pihaknya mendesak Dinas Perkimtan Kota Kendari untuk memberikan sanksi.
“Kalau ada pelanggaran, mestianksi tegas,” tegasnya saat dihubungi via telepon WhatsApp.
Pihaknya juga mendesak PT SDP selaku perusahaan yang bertanggung jawab membangun BTN Madinah V di Kelurahan Watulondo untuk segera melakukan perbaikan.
“BTN Madinah harus cepat memperbaiki itu, Jangan tunggu timbul korban jiwa,” pungkasnya.
Sementara itu sebelumnya diberitakan salah seorang warga perumahan King Adam, Jamil mengeluhkan tanggul BTN Madinah di Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Minggu 6 April 2025.
Jamil dan warga perumahan King Adam resah dan takut, pasalnya posisi perumahan King Adam berada dibawah BTN Madinah.
Dan posisi tanggul yang dibangun BTN Madinah beberapa kali jebol walau sudah dilakukan beberapa kali perbaikan.
“Ini barang mereka suka talupji setiap jebol, tapi itu barang jebol terus harusnya ada strategi lain karena membahayakan rumah lain soalnya,” jelasnya.
“Bahkan kemarin sedikit lagi mengenai rumah warga,” tambahnya.
Lanjutnya bahwa hal ini sudah sangat meresahkan, pasalnya setiap hujan datang warga mesti waspada dengan kondisi tersebut.
“Kalau pagi sampai sore, kita bisa siaga dan waspada, kalau malam saat kita tertidur semua, kita tidak tahu seperti apa jadinya,” ungkapnya.
“Warga di kompleks sini sudah mengeluhkan hal ini sejak lama,” tambahnya.
Pihaknya juga berharap BTN Madinah mengambil langkah solutif yang berkepanjangan.
“Memang setiap tanggul jebol, diperbaiki, tapi ini sudah berulang, ini menimbulkan tanya, apakah tanah di BTN Madinah belum padat, sehingga saat hujan datang, air mengisi ruang-ruang dalam tanah yang masih kosong, sehingga taluknya jebol terus,” bebernya.
Lanjutnya bahwa akibat Taluk yang jebol, lumpur memasuki rumah di perumahan King Adam.
“Setiap hujan dan jebol taluknya BTN Madinah, lumpur-lumpur masuk ke rumah kami,” pungkasnya.
Laporan : Redaksi