Example 728x250
Example 728x250
BeritaMusic

Bermodalkan Salon Musik Mini, Dion : Asal Sorong Bernyanyi Bagaikan Artis Papan Atas

×

Bermodalkan Salon Musik Mini, Dion : Asal Sorong Bernyanyi Bagaikan Artis Papan Atas

Sebarkan artikel ini

PAPUA BARAT, LIPUTAN6SULTRA.COM-Dion Laiyan pria kelahiran desa meyano Bab memiliki bakat nyanyi bagaikan artis papan atas, pekerjaan seharianya tidak menentu terkadang bekerja sebagai seorang kuli bangunan, malamnya melanjutkan pekerjaan sebagai pengamen yang niatnya menghibur pengunjung di sebuah rumah makan yang letaknya bersampingan dengan jalan masuk kantor perwakilan Angkatan Udara Km 9,5 kota sorong.

Dion bercerita pekerjaan seorang pengamen tidaklah membuat ia minder dan bahkan malu, pasalnya ia mampu menghibur pengunjung kafe republik seafood dengan lantunan lagu baik itu lagu Rock, Nostalgia, dan lagu Band yang di gemari kalangan remaja.

Penghasilan yang ia dapat lanjut pria kampung itu, tidaklah menentu, terkadang 30 ribu bahkan libih sedikit bisa mencapai 50 ribu rupiah per malam sekali ngamen, ya kalau penghasilan seng menentu bos, kadang kadang beta dapat sedikit kadang juga beta bisa dapat harga beras 3 kg, beta kerja begini hanya untuk mencari makan saja, kata dion pria yang memiliki suara merdu itu kepada wartawan, sabtu 30-4-2022.

Ditanya wartawan dengan bermodal suara yang merdu seperti ini apakah tidak memiliki niat untuk menjadi seorang penyanyi yang profesional? Ia dion mengatakan menjadi seorang pelantun yang profesional tidaklah mudah ada banyak tahapan yang kita harus lewati, mulai dari mengikuti audisi, mencari donatur dan sarana pra sarana dan masih banya hal lain yang harus menjadi penunjang, terutama penunjang suara kita.

Persoalan mau memikirkan ke dunia tarik suara saya belum kepikiran ke situ, ya saya star awal dari pengamen yang hanya mau menghibur pengunjung di kafe republik seafood ini, tapi kalau ada orang yang niat membantu dan menyuport saya untuk berkarir di dunia musik pastilah kita mau dan sangat berterima kasih Kepada TUHAN yang punya langit dan bumi, karena semua itu adalah rencana TUHAN kita manusia cuma menjalaninya saja, Beber pengamen suara merdu itu.

profesi pengamen seperti ini di angap pekerjaan yang sangat hina oleh banyak kalangan dan jangan kiata bicarakan ke kalangan masyarakat umum contohnya saja di lingkup tempat saya tinggal saja ada sediki ciutan dari orang, cuma itu yang saya mau bilang, kita jangan terpaut pada omongan orang kita harus fokus untuk menghibur pengunjung yang datang makan dan minum di ruma makan republik seafood, entah di beri sedekah lantaran penghiburan lewat lagu yang saya sajikan ya wajiblah saya bersyukur, akan tetapi kalau tidak di beri juga, tidak menjadi soal dan wajib juga bersyukur, ungkap dion pria perantau itu.

Ketika wartawan menelusuri tempat tinggal si pengamen memang sungguh memprihatinkan, uang hasil yang ia ngamen di kumpulkanya untuk membeli sebua sak semen dan membuat cetakan batako untuk membangun gubuknya yang ia tinggal, terkadang dion mengamen dalam jangka waktu tiga malam untuk bisa mampu membeli satu sak semen dan di cetak menjadi sebua batu bata untuk mekanjukan dan mengatikan rumah gubuknya yang berdinding triplex yang sudah rusak dan tak layak lagi untuk di pakai.

Saat berbincang kurang lebih 2 jam dengan wartawan dion mengatakan untuk membangun rumah gubuknya itu, dia harus mengumpulkan uang hasil ngamen yang di beri pengunjung di rumah makan republik seafood, dan membeli semen, persoalan pembangunan gubuk saya bertahap, ya ini saya kerja bertahap bang, kata dion kepada kepala biro surat kabar umum koran pengawas korupsi kabupaten sorong raya.

Awalnya saya cuma pake tiang kayu yang aga lapuk dan menempelkan dengan triplex, niat saya walaupun kayunya agak lapuk tapi saya memakai hasil uang ngamen saya untuk membeli semen dan memasang batu bata untuk menutup tiang kayu yang sebagian lapuk itu, agar ketika di lihat dari luar tidak begitu tembus pandang oleh orang.

Ruma si pengamen ini letaknya di distrik sorong timur kelurahan malanu RT, 04 RW 03 jalan kalasuat malanu kampung.

Sebagai seorang makluk CIPTAAN TUHAN yang mulia, manusia memiliki hati belas kasihan yang begitu melebihi dari makluk ciptaan yang lain,, melihat letak dan kondisi rumah si pengamen yang begitu tidak layak di huni, hati sedih sanga wartawan tak dapat terbendung, konon pendapatan NEGARA, PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA yang begitu milyaran dan bahkan ratusan triliun, kok sebagian besar warga negara ini masih hidup di atas keterpurukan dalam hal kelayakan tempat tinggal, saat berita ini di naikin ke permukaan publik, bagi yang mau membantu datangi tempat yang sudah di beberkan di atas, sebelumnya saya penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan bpk, ibu dalam pelayanan kasihnya, semoga reseki pembaca di lancarkan oleh TUHAN.

Pemilik Rumah, Dionisus, Laiyan. Dari kota sorong, Papua Barat

(Laporan Ikjlas)

Example 728x250
banner 325x300