LIPUTAN6SULTRA.COM || KENDARI – Universitas Halu Oleo sukses menggelar seminar nasional bertema “Pendidikan Nilai dan Etika Digital Citizenship Siswa untuk Menguatkan Karakter Pancasila Warga Negara” Acara ini diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP UHO pada Sabtu (02/11/2024) di Hotel Plaza Inn.
Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FKIP, yang di wakili oleh Wakil Dekan II Dr. Syahbudin, S.H., M.Hum menyampaikan bahwa kemajuan teknologi, telah membuka peluang yang luar biasa bagi individu sebagai warga negara dan organisasi untuk berinteraksi serta berbagi informasi. Namun, hal ini juga memunculkan tantangan yang luar biasa, yakni bagaimana menjaga norma dan etika dalam berkomunikasi di ruang digital.
Kata dia, dengan kegiatan ini tentu kita berharap dapat Menjawab tantangan globalisasi yang berkembang, harapan kita generasi muda dapat berinteraksi dengan perkembangan digitalisasi yang ada”.
Diketahui seminar ini menghadirkan tiga narasumber kompeten dibidangnya, Dr. Runik Machfiroh, S.Pd., M.Pd. seorang Akademisi Universitas Telkom Bandung yang membahas Cyber Security dan Etika Digital Citizenship Siswa. Dr. Muhamad Saleh, S.Pd., M.Pd. seorang Akademisi Universitas Halu Oleo yang juga Sekretaris Umum AP3KnI Sultra membahas Pendidikan Nilai, Kompetensi Sosial Guru dan Cyber Bullying, sementara itu, Dr. Abd. Aziz, S.Pd., M.Pd. seorang Akademisi Universitas Muhammadiyah Makassar membahas Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Local Wisdom untuk Menumbuhkan Civic Virtue Warga Negara di Era Digital.
Ketua Pelaksana Kegiatan Mengatakan bahwa Pelaksanaan Seminar Nasional Pendidikan Nilai dan Etika Digital Citizenship dilakukan secara hybrid, di mana kegiatan berlangsung luring di Hotel Plaza Inn dan diikuti juga oleh peserta daring dari berbagai institusi dan mahasiswa. Keikutsertaan yang luas ini menunjukkan antusiasme tinggi terhadap tema yang diusung.
Dengan keberhasilan pelaksanaan Seminar Nasional Pendidikan Nilai dan Etika Digital Citizenship, diharapkan seminar ini dapat memperkuat strategi pendidikan di Indonesia dalam menghadapi era digital tanpa meninggalkan akar budaya lokal. Pintanya”
Berdasarkan pantaun media ini kegiatan berjalan kondusif dan aman para peserta antusias menerima materi tersebut.