BeritaDaerahHNSI SULTRA

Salah Satu Warga Meninggal Dunia akibat OTK DPD HNSI Sultra Angkat Bicara

46
×

Salah Satu Warga Meninggal Dunia akibat OTK DPD HNSI Sultra Angkat Bicara

Sebarkan artikel ini

SULTRA. – Baru-baru ini Masyarakat Sultra di Hebohkam dengan Kasus penembakan terhadap warga nelayan di Perairan Desa Cempedak Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Sekatan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) Sehingga DEWAN PIMPINAN DAERAH Himpnan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Angkat Bicara Sultra Jumat (24/11/2023).

Penembakan terhadap nelayan saat hendak mencari ikan di Perairan Cempedak dengan merenggut jiwa tersebut mengangetkan publik. Untuk itu, Nakman Selaku Sekertaris HNSI Sultra yang Juga Masyarakat Laonti meminta kepada aparat hukum, khususnya pihak kepolisian untuk mengusut tuntas termasuk apa yang menjadi motif dari penembakan tersebut.

“Kami sebagai warga Laonti sangat kaget atas adanya informasi dan berita yang beredar terkait adanya warga Konsel dari Cempedak Kecamatan Laonti menjadi korban penembakan orang tak dikenal. Dari kasus ini membuat warga panik dan ada ketakutan untuk melakukan aktifitas Ucap kepada awak disalah satu warkop di kendari.

Nakman mengatakan bahwa penembakan terhadap warga dengan adanya satu orang meninggal dunia, dua mengalami luka serius dan satu lainnya mengalami luka ringan sangat berdampak dengan warga nelayan, khususnya di Perairan Laonti.

Lebih lanjut, Dengan adanya kejadian penembakan Nelayan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab saya selaku sekjend DPD HNSI mengecam dan meminta Aparat kepolisian untuk menuntaskan masalah tersebut dengan tidak memandang bulu siapapun itu karena kita adalah Negara Hukum yang semua aktifitas berdasarkan aturan dan mekanisme Hukum yang berlaku Paaprnya”

“Negara harus benar benar hadir untuk melindungi rakyat bukan membiarkan ataupun menghilangkan nyawa mereka Ini merupakan tindak kejahatan luar biasa. Karena itu polisi untuk segera mengungkap dan memberikan sanksi hukum. Jangan biarkan ada perompak yang mengganggu dan membuat warga gusar, takut dan trauma,” tegasnya.

Laporan : Redaksi

banner 325x300