BAUBAU, LIPUTAN6SULTRA.COM-
Hasil Daring Kick Off Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) di Ruang Kerja Wakil Wali Kota Baubau, Selasa (20/4/2022) sebagai tindak lanjut dari terbentuknya Badan Riset Nasional (BRIN) yakni diharapkan di daerah-daerah itu, lembaga-lembaga yang sudah pernah terbentuk untuk Riset Penelitian Pengembangan itu diadaptasikan ke BRIDA menjadi satu nama.
Demikian dikatakan Plt Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse usai mengikuti zoom meeting perihal undangan daring Kick of BRiDA di ruang rapat Wakil Walikota Baubau Rabu (20/4/2022).
Menurut La Ode Ahmad Monianse dengan adanya BRIPDA maka diharapkan iklim inovasi di daerah ditumbuhkan, sehingga ada upaya-upaya untuk mencari jalan keluar atau solusi-solusi dan inovasi-inovasi tentang bagaimana untuk memudahkan urusan di daerah yang ada hubungannya dengan pelayanan yang berbasis riset.”Jadi di sana diharapkan nanti kebijakan yang akan keluar itu selalu berbasis riset, termasuk dalam program pembangunan juga haru melalui riset. Atau riset itu dapat menjadi program, yaitu setiap hasil penelitian harus ditindak lanjuti dengan kegiatan nyata,”ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, BRIPDA ini akan bisa menjadi otaknya dan penggodok kebijakan yang bisa memberikan warna terhadap kebijakan. Sehingga kebijakan pemerintah itu benar-benar bisa dipertanggungjawabkan karena sudah diperhitungkan dampak-dampaknya melalui penelitian itu sendiri.
Oleh sebab itu ungkap La Ode Monianse dengan hadirnya BRIPDA maka dengan sendirinya memang harus ada upaya penyesuaian di daerah sehingga Balitbangda yang selama ini melakukan penelitian di daerah harus beralih dan terpusat ke BRIDA. Dengan demikian dari aspek ketenagaan, daerah juga harus menyiapkan tenaga-tenaga fungsional dibidang penelitian.
“Tenaga harus tersedia di situ, karena mereka nantinya yang akan selalu melakukan kajian-kajian dan penelitian-penelitian untuk memberikan pertimbangan kepada kebijakan, atau sekaligus menjadi sebuah dasar untuk melakukan sebuah kegiatan.Misalnya mau menanam padi itu harus diteliti dulu, jangan karena mentang-mentang droping nasional kita langsung menanam, padahal tanahnya tidak cocok untuk menanam padi itu. Baik dari segi kandungan tanahnya, atau ketersediaan airnya yang masih kurang,”ungkapnya.
Orang nomor satu di Kota Baubau ini berharap agar lembaga ini harus mampu menjadi pendamping pimpinan daerah dalam mengambil kebijakan. Dan harus lebih pro aktif dalam melakukan kajian-kajian untuk menjadi bahan pertimbangan kepala daerah agar arah kebijakannya lebih jelas, tepat sasaran, dan dapat dipertanggungjawabkan.
(Redaksi)