LIPUTAN6SULTRA.COM.KONSEL,Bupati Konawe Selatan (Konsel) H Surunuddin Dangga ST MM menghadiri peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2021 yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia secara luring dan daring, Rabu (1/12).
KPK menyelenggarakan rangkaian kegiatan Hakordia di empat wilayah, yakni Kota Kendari, Banjarmasin, Pekanbaru, dan Nusa Tenggara Timur (NTT)
Peringatan Hakordia luring untuk wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) di pusatkan di Aula Bahteramas Kantor Gubernur, yang dirangkaikan dengan seminar “Transformasi Perizinan Berbasis Resiko Dalam Sektor Pertambangan”.
Hakordia dibuka langsung Ketua KPK RI Komjen Pol Drs Firly Bahuri. Kegiatan diikuti para Gubernur se-Sulawesi dan Kalimantan serta Bupati/Walikota se-Sultra.
Tema Hakordia 2021 bertajuk ‘Satu Padu Bangun Budaya Antikorupsi’ oleh KPK ini bertujuan ingin mendorong seluruh kementerian atau lembaga, Pemda, dan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menyelenggarakan rangkaian kegiatan tersebut sekaligus pengingat cita cita bangsa untuk membangun negara bebas Korupsi.
Komjen Pol Firly mengatakan lembaga yang dipimpinnya benar-benar berkonsentrasi dalam hal urusan pencegahan dan pemberantasan Korupsi.
Komisi Anti Rasuah selain kerap melaksanakan Operasi Tangkap Tangan (OTT), juga merumuskan pemberantasan anti korupsi melalui 3 (tiga) pendekatan yakni pendekatan pendidikan masyarakat, pendekatan pencegahan dan pendekatan penindakan secara tegas dan terukur sesuai dengan ketentuan UU yang berlaku
Firly dikesempatan itu menekankan akan pentingnya peran aktif Kepala Daerah dalam pencegahan dan pemberantasan Korupsi.”Para Kepala Daerah musti mewujudkan tujuan negara, mejamin stabilitas politik, menjamin keselamatan masyarakat dari segala gangguan bencana dan pertumbuhan ekonomi, menjamin kepastian kemudahan perizinan berusaha dan menjamin keberlangsungan program pembangunan nasional,”sebutnya detail.
Namun kesemuanya tak dapat berjalan sukses, kata Firly, tanpa ada kesadaran diri dan dukungan anak bangsa dalam membangun peradaban budaya antikorupsi.”Dan kehadiran kami untuk memastikan hal itu berjalan demi terciptanya perubahan terbaik bagi bangsa dan negara dalam upaya pencegahan dan pemberantasan Korupsi,” pungkasnya
Sementara, Bupati Surunuddin ditemui dilokasi kegiatan mengatakan dirinya bersama jajaran mendukung penuh pelaksanaan budaya antikorupsi demi memperkokoh jati diri insan dan memelihara integritas sekaligus mewujudkan penyelenggaraan good governance yang bersih, bertanggung jawab dan transparan di tubuh Pemerintah Daerah Konawe Selatan.
Sebagai bentuk kepedulian dan kepatuhan, ia mengeluarkan kebijakan untuk menutup celah-celah korupsi, diantaranya sistem pembayaran gaji hingga pencairan anggaran Dana Desa langsung melalui rekening penerima.
“Kita sudah terapkan cegah terjadinya korupsi, salah satunya dengan mentransfer salary aparatur langsung ke rekening bersangkutan, termasuk Dana Desa sampai rupiah sennya sekalipun. Transparansi kita kedepankan, jadi tidak ada lagi peluang atau berani memainkan uang negara,”timpalnya tegas
Tak hanya itu, mendorong kinerja juga bagian implementasi upaya menciptakan Pemerintahan bebas Korupsi, ia mendorong penggunaan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dilingkungan Instansi, yang bisa dipantau Pimpinan Daerah, Lembaga berkompeten di bidangnya dan mudah disorot publik jika ada program kerja yang tidak sesuai aturan perundangan.
(Laporan Edyson)